Selasa, 26 Mei 2009

El Chupacabra , Anjing Penghisap Darah

Beberapa peneliti yang menyelidiki penampakan UFO di Puerto Rico pada awal 1990-an menerima laporan dari penduduk lokal mengenai makhluk aneh menyerupai anjing yang sering menyerang dan menghisap darah ternaknya. Tepatnya Maret 1995 disebutkan bahwa delapan ekor domba ditemukan tewas dengan 3 luka tusuk di dada masing-masing. Kedelapan domba tersebut ditemukan juga telah dihisap darahnya hingga kering.

Pada tahun 1975, sebenarnya juga telah dilaporkan adanya pembunuhan ternak sejenis di kota kecil Moca, makhluk pembunuh tersebut disebut El Vampiro de Moca. Vampir Moca.Justify Full
Pembunuhan-pembunuhan terhadap ternak dengan darah yang terhisap habis, pertama-tama dicurigai dilakukan oleh para pemuja setan. Namun pembunuhan-pembunuhan terus terjadi di seluruh Puerto rico dan menyebar ke Republik Dominika, Argentina, Bolivia, Chile, Peru, Panama, Amerika serikat hingga Mexico.

Seorang komedian Puerto Rico bernama Silverio Perez yang pertama kali menggunakan istilah El Chupacabra pada makhluk pembunuh tersebut. Istilah “Chupacabra” berasal dari bahasa Spanyol Chupar yang berarti menghisap dan cabra yang berarti kambing. Sebutan itu datang karena ternak yang dihisap darahnya kebanyakan adalah kambing.

Laporan Penampakan
Pada Juli 2004, seorang peternak di San Antonio, Texas melaporkan adanya makhluk menyerupai anjing yang meyerang ternaknya. Makhluk tersebut disebutnya Makhluk Elmendorf. Namun Analisa DNA yang dilakukan Universitas California menyimpulkan bahwa hewan tersebut adalah seekor Coyote (anjing liar) dengan penyakit Kurap yang parah.

Pada Oktober 2004, dua bangkai makhluk aneh ditemukan di area tersebut. Para Ahli Biologi Texas menyimpulkan bahwa bangkai tersebut juga berasal dari coyote dengan penyakit kurap.

Di Coleman, Texas, seorang peternak bernama Reggie Lagow melihat seekor hewan menyerang ternaknya, dan ia mengatakan bahwa hewan tersebut menyerupai campuran antara anjing yang tidak berbulu, tikus dan kanguru.

Foto-foto makhluk yang dicurigai Chupacabra

Pada April 2006, MosNews melaporkan bahwa Chupacabra terlihat di Rusia untuk pertama kalinya. Laporan tersebut menyebutkan adanya makhluk aneh yang menyerang ternak dan menghisap darahnya. Laporan berikutnya juga datang dari desa tetangga yang mengatakan bahwa 30 domba terbunuh dan darahnya menjadi kering.

Akhirnya para saksi mata dapat memberikan deskripsi yang jelas tentang Chupacabra dan pada Mei 2006, para ahli memutuskan untuk melakukan penyelidikan yang intensif tentang makhluk ini.

Pertengahan Agustus 2006, Michelle O'Donnel dari Maine, Amerika serikat melaporkan adanya seekor makhluk yang “bertampang setan” berbentuk seperti hewan pengerat dengan taring ditemukan tewas di pinggir jalan. Namun bangkai hewan tersebut dimakan burung bangkai sebelum dapat diidentifikasi oleh para ahli.

Pada Mei 2007, beberapa laporan di surat kabar national Columbia menyebutkan adanya lebih dari 300 domba yang terbunuh di daerah Boyoca. Kemungkinan oleh Chupacabra.

Agustus 2007, Phylis Canion menemukan bangkai tiga makhluk di Cuero, Texas. Dia mengambil fotonya lalu memotong kepala salah satunya dan menyimpannya di lemari es untuk diserahkan kepada laboratorium guna analisa DNA. Seorang Mammolog bernama John Young memperkirakan bahwa bangkai tersebut berasal dari rubah abu-abu yang menderita Kurap parah (Heran, ternyata banyak sekali hewan yang kena kurap !!!)

Januari 2008, Chupacabra dilaporkan terlihat di propinsi Capiz di Philipina. Beberapa penduduk lokal percaya bahwa Chupacabra telah membunuh delapan ekor ayam. Pemilik ayam tersebut melihat hewan menyerupai anjing yang menyerang ayam-ayamnya.

Agustus 2008, Deputi serif Dewitt County, Brandon Riedel memfilmkan seekor hewan yang belum teridentifikasi di jalanan Cuero, Texas dengan kamera di dashboard mobilnya. Hewan tersebut seukuran coyote namun tanpa rambut, moncong panjang, kaki depan pendek dan kaki belakang panjang. Namun Atasan Brandon, sherif Jode Zavesky percaya bahwa mungkin itu adalah salah satu spesies coyote yang telah diidentifikasi oleh para peneliti Texas State University di November 2007.


Deskripsi Chupacabra
Kesaksian yang paling umum mengenai Chupacabra adalah makhluk seperti reptil, memiliki kulit hijau keabu-abuan dan alur punggung dari dekat leher hingga ekor. Tingginya kira-kira 1-1,2 meter dan berdiri atau melompat seperti kanguru. Paling tidak satu penampakan menceritakan bahwa ia melompat setinggi 6 meter. Kesaksian lain menyebutkan makhluk menyerupai anjing/panther tanpa bulu dan taring yang panjang dan berbau belerang.

Sejarah Chupacabra
Berdasarkan kepada relief yang ditemukan di Eropa, beberapa peneliti menghubungkan Chupacabra dengan gargoyle, makhluk yang menjadi bagian dari sejarah Eropa dan dihubungkan dengan roh jahat. Saat ini Chupacabra mendapat tempat di dalam legenda masyarakat latin

Beberapa suku di hutan amerika latin juga mempercayai cerita adanya “manusia nyamuk”, makhluk mitos yang mendahului cerita chupacabra, manusia nyamuk memiliki hidung panjang dan juga menghisap darah. Beberapa mengatakan bahwa manusia nyamuk dan chupacabra adalah makhluk yang sama.

Pada tahun 2005, Issac Espinoza menghabiskan sekitar $6 juta dari kantongnya untuk menyelidiki chupacabra. Ia tinggal selama delapan bulan di dalam hutan amerika latin bersama teamnya. Beberapa kali mereka mengalami perjumpaan dengan makhluk aneh menyerupai chupacabra. Mereka beberapa kali memfilmkan makhluk tersebut dan membawa sampel rambut dan kulit yang berhasil didapat ke Universitas Texas untuk dianalisis. Hasilnya adalah bahwa makhluk tersebut bukan dari jenis yang dikenal saat ini.

Teori-teori
Beberapa Kriptozoologis memiliki beberapa teori tentang chupacabra, diantaranya :

Chupacabra dipercaya adalah hasil dari mutasi genetik yang diakibatkan oleh bocornya kandungan kimia dari laboratorium rahasia milik amerika di El Yunque sebuah gunung di bagian timur Puerto Rico. Lab tersebut diketahui mengalami beberapa kerusakan pada saat badai di tahun 1990-an, persis saat penampakan Chupacabra mulai dilaporkan. Militer Amerika diketahui telah menguji beberapa bahan kimia di lahan-lahan pertanian Puerto Rico, semua dilakukan tanpa pemberitahuan kepada penduduk lokal.

Teori lain menyebutkan bahwa Chupacabra adalah seekor kelelawar Vampir raksasa yang fosil-fosilnya telah ditemukan di Amerika Selatan.

Teori yang tidak masuk akal diantaranya menyebutkan bahwa Chupacabra adalah makhluk peliharaan alien yang terlepas. Beberapa orang menyatakan bahwa ketika mereka melihat chupacabra, mereka juga melihat adanya UFO yang terbang.

Dan teori yang lain adalah Chupacabra bukan makhluk tidak nyata, melainkan sebuah produk dari tahayul dan imajinasi. Penampakan yang ada adalah sekedar salah identifikasi.

Senin, 11 Mei 2009

Mummy Yang Dihidupkan Kembali ( Waspada ! )




Penemuan arkheologi berupa manuskrip - manuskrip kuno Nag Hammadi Mesir (1945) yang di antaranya terdapat “Injil Thomas,” “Injil Maria” dsb. Disusul penemuan naskah kuno “Injil Yudas” dalam bahasa Koptik (1970) telah mendorong sejumlah pakar sejarah mengulas isi pesan naskah-naskah tersebut yang kemudian diterbitkan.

Bahkan novelis Dan Brown mengangkat pesan-pesan tersebut dalam bentuk novel The Da Vinci Code yang diterbitkan Doubleday (2003) Naskah-naskah kuno (Injil gnostik) tersebut juga menarik kalangan non Kristen untuk menanggapi, di antaranya Musadig Marhaban, Yudas Pengkhianat atau Penyelamat.

Sejumlah penulis dari kalangan Katolik dan Kristen pun menerbitkan buku-buku yang isinya meluruskan yang salah. Hampir semua pengantar buku-buku tentang naskah kono di atas menulis bahwa penemuan tersebut telah menggemparkan kalangan Kristen, karena isi pesan nya telah menjungkir balikkan kesaksian Injil Kanonik yang telah diterima berabad-abad.


Naskah-naskah itu memang benar-benar asli, tetapi isinya berbeda sekali dengan Injil Kanonik. Meskipun tulisan gnostik itu menggunakan frame Kristen, keduanya sejak dulu adalah memang berbeda. ‘Injil Yudas’ (injil-injil gnostik) bukan injil karena isi pesannya tidak sama dengan isi pesan injil Kanonik. Karena itu injil-injil gnostik itu tidak bisa dianggap sebagai salah satu versi injil yang kemudian bisa dihadapkan dengan Injil kanonik di arena untuk dicari pemenangnya.

Sejak zaman Irenius injil gnostik telah ditentang (sebagai ajaran yang berbeda dengan Alkitab) Jadi kemunculan naskah-naskah itu sebenarnya tidak perlu dianggap sesuatu yang menggemparkan atau mengancam kebenaran kesaksian Injil Kanonik, kecuali bagi orang-orang di luar kalangan Kristen. Kalangan Gereja tetap menerima kesaksian Injil Kanonik sebagai kebenaran berdasarkan pada keyakinan imannya.

Adalah sangat tidak pas dan terlalu naif, jika kita mengukur yang rohani dengan kaidah-kaidah ilmiah untuk sampai kepada kesimpulan mengakui atau menolak sebuah pesan pengajaran. Tetapi amat menyedihkan bahwa pemikiran yang mengarah kepada kecenderungan, menganggap isi naskah kuno (injil gnostik) serta merta sebagai yang “benar” dan kesaksian injil Kanonik sebagai bagian dari hasil rekayasa besar (oleh Gereja, Konstantin, bahkan pihak luar menuduh rasul Paulus) terus dihembuskan mereka yang menolak iman Kristen.


Apa yang harus dilakukan Gereja dalam menghadapi fenomena Mumi (injil gnostik) yang dihidupkan kembali setelah berabad-abad terkubur? Kita harus menyadari bahwa ke kritisan jemaat terus berkembang seiring dengan tingkat pendidikan. Orang tidak lagi mudah menerima bulat-bulat apa kata Pendeta. Kepada mereka tidak cukup dikatakan “Yang itu benar, ini salah” “Yang ini boleh , yang itu tidak boleh” Tetapi diperlukan penjelasan.

Penyajian ajaran neo pagan dan gnostik yang tidak sesuai dengan Alkitab dalam bentuk novel (seperti karya Brown) amat strategis karena bisa meraih pangsa pembaca awam yang luas, dan relatif lebih mudah menanamkan pesan. Karena penampilan karya itu bukan karya ilmiah yang harus dikaji dan memiliki argumentasi yang bisa diterima. Itu berarti Brown telah menusuk bagian yang lemah dari gereja.

Kenyataan tersebut merupakan tantangan bagi Gereja untuk menguatkan keyakinan iman anggotanya serta menyeminarkan atau menerbitkan buku-buku tentang bahayanya ajaran-ajaran yang menyesatkan. Itu adalah sikap yang bijaksana dan elegan dibanding dengan mengobarkan emosi kemarahan dan membalas dengan kutukan seperti sering dilakukan orang.


Karena itu Gereja harus bertindak cepat dan inovatif mencegah masuknya sampah-sampah pengajaran yang dihanyutkan arus zaman memasuki area iman Kristen. Jika kita sampai saat ini belum berbuat sesuatu. Pertanyaannya adalah apakah kepedulian kita yang kurang atau justru kemampuan dan kekritisan kita yang terbatas.

Wanita Dikremasi Paksa di China !





Hu Yanrong (wanita) dari Desa Beihi, Kota Lingyuan, Provinsi Liaoning
ditangkap setelah disiksa hingga meninggal dunia pada tanggal 3 Agustus
2007. Organisasi pemerintah seperti Komisi Politik di Kota Lingyuan,
Biro Keamanan Publik di Kota Lingyuan, Kantor Polisi Desa Beihi,
pemerintah lokal Desa Beihi dan Komisi Penduduk Desa Boluoshu saling
bertengkar satu sama lain.

Mereka memonitor dan mengancam keluarga Hu

dan mereka mengkremasi tubuhnya dengan paksa pada tanggal 12
Agustus.Pemakaman Hu dilakukan dengan tergesa-gesa dibawah pengawasan
departemen pemerintah tingkat tinggi. Para pelaku kejahatan dan polisi
memarkir beberapa mobil di di Desa Boluoshu untuk mengawasi masyarakat.
Sekretaris Partai Desa secara ketat memeriksa setiap identitas para
kerabat yang datang mengunjungi keluarga tersebut.

Salah satu dari
mereka berkata padanya, “Ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan hidup dan mati. Bahkan setiap pejalan kaki akan datang untuk melihat,
apalagi keluarga Hu. Kami datang ke sini dari jarak bermil-mil jauhnya
untuk menghadiri pemakaman.

Apakah anda masih ingin memeriksa identitas

kami.” Sekretaris Partai tidak bisa berkata apa-apa dan pergi dengan
diam-diamSuami Hu menangis sedih selama pemakaman. Dua anaknya juga
menangis sangat keras sehingga mereka tidak bisa berdiri dan butuh
orang lain untuk mendukung mereka. Setiap orang yang hadir menangis.

Kedukaan mereka tidak hanya refleksi dari kesedihan atas kehilangan
seseorang yang mereka cintai, tetapi juga kemarahan karena tidak tahu
kemana mereka akan mengadukan ketidakadilan kasus ini, ketidakmampuan
mereka mencari keadilan untuknya, atau melakukan apa saja terhadap PKC
jahat, dan juga ketakutan mereka terhadap tekanan dan penjagaan ilegal
terhadap mereka.

Lebih dari dua ratus orang hadir dan menyaksikan pemakaman tersebut,
dan orang-orang yang ada di desa bersimpati kepada keluarga itu. Sebuah
keluarga yang baik telah dihancurkan. Suami Hu bekerja di luar kota
sepanjang tahun, sementara dia menjaga keluarga dan bekerja di ladang
sendiri.

Dia meninggalkan putri dan putranya yang masih sekolah tanpa

seorangpun yang mengawasi mereka, juga bapak mertua yang berusia 80
tahun dan ibunya sendiri. Pada tahun 2001, seorang anggota keluarga,
ayah Hu, disiksa hingga meninggal dunia. Sekarang ibunya harus
menanggung kesedihan karena tragedi lain yang menimpa anggota
keluarganya. Saudara perempuan dan saudara ipar Hu ditahan di Kantor
Pengawas No 2 di Kota Lingyuan dan mereka tidak dapat menghadiri
pemakaman.

Seluruh keluarga menderita penganiayaan yang keji hanya karena mereka
ingin menjadi orang baik sesuai dengan prinsip “Sejati, Baik, Sabar.

Chinese: http://minghui.ca/mh/articles/2007/8/15/160880.html
English: http://www.clearwisdom.net/emh/artic.../23/88836.html